Saya tidak pernah melihat Rasulullah SAW mengusap bagian dari Kakbah kecuali dua rukun yamani (yaitu Hajar Aswad dan Rukun Yamani)[Shahîh al-Bukhâri, no. 1609 dan Shahîh Muslim, no. 1269] Berdasarkan keterangan ini diketahui bahwa tidak disyari’atkan mengusap bagian manapun dari Kakbah selain dua ini, yaitu Hajar Aswad dan Rukun Yamani.

Berikut ini penjelasan mengenai Hajar Aswad yang mrupakan batu hitam yang diyakini sebagai batu surga, tempat mustajab untuk berdoa. Rabu, 5 Mei 2021 11:07 WIB Penulis: Suci Bangun Dwi Setyaningsih

Warnanya menjadi hitam sebagai akibat dari dosa-dosa manusia. Penjelasan asal muasal Hajar Aswad ini diyakini oleh seluruh umat muslim. Namun sebagaimana benda-benda yang ada di dunia pada umumnya, Hajar Aswad lama kelamaan mengundang rasa penasaran, khususnya para peneliti di bidang geologi. Beberapa ahli telah coba mengungkapkan karakteristik Dalam bahasa Arab, Hajar Aswad terdiri dari dua kata yaitu ‘Hajar’ yang bermakna batu dan ‘Aswad’ yang bermakna hitam. Pada awalnya hajar aswad warnanya putih, lebih putih dari susu. Kemudian warnanya berubah menjadi hitam seiring perbuatan dosa yang dilakukan oleh anak Adam. Hal ini dipertegas dalam sebuah hadis berikut. Hajar Aswad terdiri atas delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Batu hitam itu sudah licin karena terus menerus di kecup, dicium dan diusap-usap oleh jutaan bahkan milyaran manusia sejak Nabi Adam, yaitu jamaah yang datang ke Baitullah, baik untuk haji maupun untuk tujuan umrah. Gambar di atas menunjukkan Hajar al-Aswad (Batu Hitam), yang terletak di sudut tenggara Ka'bah. Tawaf dimulai dan berakhir menghadap batu suci ini. Selama berabad-abad, tak terhitung banyaknya orang termasuk banyak Nabi terutama Nabi Muhammad (SAW) sendiri, para Sahabat ( ), tokoh-tokoh saleh dan jutaan Muslim yang melaksanakan haji dan umrah Kartono menyebut hal itu sebagai pelanggaran karena tidak ada ketentuan dan adabnya dalam Islam. “Ini pelanggaran seseorang yang menjajakan jasanya untuk mencari orang yang ingin mencium hajar aswad kemudian harus bayar, tidak ada ketentuan tentang itu bahwa adabnya tata kramanya tidak ada, orang dalam situasi mestinya sedang khusyuk beribadah tapi dipengaruhi dengan cara-cara lain malah 4- Kenapa mencium hajar aswad? Alasannya mudah, karena ingin mengikuti ajaran Rasul. Karena seandainya Rasul – shallallahu ‘alaihi wa sallam – tidak melakukannya, maka tentu kaum muslimin tidak melakukannya. 5- Para sahabat begitu semangat melaksanakan setiap ajaran Rasul. 6- Yang mendatangkan manfaat dan mudhorot hanyalah Allah.

Liputan6.com, Jakarta - Semua umat muslim yang datang ke Tanah Suci, saat melihat Kakbah pasti memiliki keinginan salah satunya adalah mencium hajar aswad. Semua umat Muslim menginginkan mencium batu Hajar Aswad. Selain wangi, batu berwarna hitam tersebut juga menjadi sunah saat seorang muslim bisa menciumnya.

.
  • kds8xctqfk.pages.dev/242
  • kds8xctqfk.pages.dev/153
  • kds8xctqfk.pages.dev/275
  • kds8xctqfk.pages.dev/295
  • kds8xctqfk.pages.dev/489
  • kds8xctqfk.pages.dev/97
  • kds8xctqfk.pages.dev/267
  • kds8xctqfk.pages.dev/312
  • kenapa hajar aswad hitam